Pembelajaran
kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan
bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari 4
sampai dengan 6 orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
Pada
hakekatnya, pembelajaran kooperatif sama dengan kerja kelompok. Oleh karena itu,
banyak guru yang menyatakan tidak ada sesuatu yang aneh dalam cooperative learning, karena mereka
telah biasa melakukan pembelajaran cooperative
learning dalam bentuk belajar kelompok, walaupun tidak semua belajar
kelompok disebut sebagai cooperative
learning. Seperti dijelaskan oleh
(Abdullah 2001:19-20) “pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui sharing
proses antara peserta didik sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama antara
peserta didik itu sendiri”.
Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tujuan diantaranya :
1.
Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model
kooperatif ini memiliki keunggulan dalam membantu siswa untuk memahami
konsep-konsep yang sulit.
2.
Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai
berbagai Perbedaan latar belakang.
3.
Mengembangkan keterampilan sosial siswa berbagi tugas,
aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya,
mau menjelaskan ide/pendapat dan bekerja dalam kelompok.
Pembelajaran
kooperatif mempunyai ciri atau karakteristik sebagai berikut:
1.
Siswa bekerja
dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar.
2.
Kelompok
dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi sedang dan rendah
heterogen.
3.
Apabila memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras
budaya suku dan jenis kelamin yang berbeda.
4.
Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada
individu (Ibrahim, dkk. 2000:6).
Sumber : Majid, Abdul. 2013. Strategi pembelajaran. Bandung : Pt Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar