Jumat, 30 Desember 2016

MENGHARGAI PENGETAHUAN SISWA




 Dalam berpikir, si pembelajar mengalami rasa ingin tahu yang lugu, yang pada giliran berikutnya menghasilkan suatu jenis pengetahuan (meskipun tidak ketat secara metodologis) yang menjadi karakter dari pengetahuan common sense (Freire,1976:40-44). Ini adalah pengetahuan yang disarikan dari pengalaman murni. Berpikir secara tepat, dari sudut pandang guru, mengimplikasikan penghargaan terhadap pengetahuan “common senses “ ketika ia bergerak maju ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini juga mengimplikasikan penghargaan dan pemberian stimulus terhadap kapasitas kreatif si pebelajar. Hal ini selanjutnya mengimplikasikan suatu komitmen para pendidik dan guru untuk menghargai kesadaran kritis sin pebelajar, dengan pengetahuan bahwa kesadaran lugu si pebelajar tidak akan teratasi secara otomatis. Berpikir secara tepat meletakkan tanggung jawab pada guru, lebih tepatnya pada sekolah, untuk tidak hanya menghargai jenis-jenis pengetahuan yang secara khusus berada di kalangan kelas sosial orang kebanyakan pengetahuan yang terkonstruksi secara sosial dalam praksis komunitarian tetapi juga mendiskusikan dengan para siswa lo bisa pengetahuan jenis ini dan kaitanya dengan isi pelajaran mereka.


Sumber : Kesuma, darma dan Teguh ibrahim.2016.Struktur Fundamental Pedagogik. Bandung : Pt Refika aditama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar