Rabu, 14 Desember 2016

Masalah Kependudukan di Indonesia



Penguasaan teknologi selalu berkaitan dengan kondisi sumber daya manusia. Teknologi satelit, ekspedisi dasar laut, penemuan mesin, dan peralatan modern, serta penelitian yang dilakukan telah memperkaya pengetahuan manusia. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia berupaya memanfaatkan lingkungan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu, kualitas sumber daya manusia di Indonesia harus selalu ditingkatkan untuk mengimbangi kemajuan teknologi.
Tipe sumber daya manusia yang dibutuhkan saat ini adalah sumber daya manusia yang mampu berkembang dan beradaptasi, oleh karena adanya perubahan yang pesat. manusia harus mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengolah sumber daya alam yang terbatas secara efisien.
Namun demikian, kondisi penduduk di Indonesia mempunyai beberapa ciri yang kurang menguntungkan bila dilihat dari segi pembangunan nasional. Ciri-ciri tersebut antara lain sebagai berikut :
1.      Jumlah penduduk yang besar. Indonesia menempati urutan negara berpenduduk terbanyak ke 4 didunia setelah Cina India dan Amerika Serikat.
2.      Pertumbuhan penduduk yang cepat. Hal ini disebabkan oleh tingginya angka kelahiran dan rendahnya angka kematian Selain itu, pertumbuhan penduduk yang cepat juga dapat mengakibatkan menurunnya kualitas dan kesejahteraan penduduk.
3.      Persebaran penduduk yang tidak merata. Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 230 juta jiwa dan sekitar 60% di antaranya tinggal di pulau Jawa.
4.       Komposisi penduduk yang kurang menguntungkan. Hal ini disebabkan banyaknya penduduk usia muda sehingga rasio ketergantungan sangat tinggi
5.      Arus urbanisasi di berbagai kota besar di Indonesia yang tinggi.

Beberapa usaha yang dijalankan untuk mengatasi permasalahan kependudukan dan lingkungan hidup antara lain sebagai berikut :
1.      Membuat pengaturan dan pembatasan usia menikah minimal.
2.       Menyusun pengaturan dan pembatasan kelahiran.
3.       Memeratakan persebaran penduduk dengan cara mengadakan program transmigrasi dan membangun desa untuk membendung arus urbanisasi.
4.      Memperluas kesempatan kerja serta meningkatkan ketersediaan fasilitas pendidikan kesehatan transportasi komunikasi dan perumahan di berbagai wilayah.
5.      Menyelenggarakan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup melalui sekolah Lembaga Kursus dan berbagai perkumpulan.
6.      Melakukan program intensifikasi dan ekstensifikasi untuk meningkatkan produksi pangan dan hasil pertanian lainnya.
7.      Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi ramah lingkungan.
8.      Melakukan pengembangan industri dengan tingkat Polusi yang rendah.
9.      Memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dalam penggunaan tanah untuk pertanian perindustrian dan pemukiman supaya tidak merugikan kehidupan manusia dimasa depan.


Sumber : Wardiyatmoko, K. 2012. Geografi. Jakarta : Penerbit Erlangga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar