Salah
satu ciri yang menonjol dari remaja yang mempengaruhi relasinya dengan orang
tua adalah perjuangan untuk memperoleh otonomi, secara fisik dan psikologis.
Secara optimal, remaja mengembangkan pandangan-pandangan yang lebih matang dan
realistis dari orang tua mereka. Kesadaran bahwa mereka adalah seorang yang
memiliki kemampuan, bakat, dan pengetahuan tertentu, mereka memandang orang tua
sebagai orang yang harus dihormati, dan sekaligus sebagai orang yang dapat
berbuat kesalahan.
Beberapa
peneliti tentang perkembangan anak remaja menyatakan bahwa pencapaian otonomi
psikologis merupakan salah satu tugas perkembangan yang penting dari masa
remaja. Hasil penelitian Lamborn dan Steinberg (1993) misalnya, menunjukkan
bahwa perjuangan remaja untuk meraih otonomi tampaknya berhasil dengan sangat
baik dalam lingkungan keluarga yang secara simultan memberikan dorongan dan
kesempatan bagi remaja untuk memperoleh kepuasan emosional. Sebaliknya, remaja
yang tetap tergantung secara emosional pada orang tuanya mungkin dirinya selalu
merasa enak, mereka terlihat kurang kompeten, kurang percaya diri, kurang
berhasil dalam belajar dan bekerja dibandingkan dengan remaja yang mencapai
kebebasan emosional (Dacey dan Kenny 1997).
Belakangan,
para ahli perkembangan mulai menjelajahi peran keterikatan yang aman (scure attachment) dengan orang tua
terhadap perkembangan remaja. Mereka yakin bahwa keterikatan dengan orang tua
pada masa remaja dapat membantu Kompetensi sosial dan kesejahteraan sosial nya,
seperti tercermin dalam ciri-ciri : harga diri, penyesuaian emosional, dan
kesehatan fisik.
Dengan
perkataan lain, bahwa ketika remaja menuntut otonomi, maka orang tua yang
bijaksana harus melepaskan kendali dalam bidang-bidang di mana remaja dapat
mengambil keputusan-keputusan yang masuk akal di samping terus memberikan
bimbingan untuk untuk mengambil keputusan-keputusan yang masuk akal pada
bidang-bidang di mana pengetahuan anak remaja yang masih terbatas.
Sumber : Hosnan,
M. 2016. Psikologi Perkembangan Peserta
Didik. Cetakan pertama. Bogor : Ghalia Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar