A. Metode
Observasi,Klinis, Dan Metode Etnografi
Suatu
metode penyeledikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusa mutlak adanya.
Objek psikologi adalah penghayatan
dan perbuatan manusia yaitu, jiwa bukanlah suatu benda yang mati tetapi sesuatu
yang hidup, yang dinamis, selau berubah untuk maju menuju kesempurnaanya.
Metode yang bersifat filosofis
terdapat beberapa macam :
a. Metode
intuitif
Metode
ini dilakukan dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu penyelidikan atau
dengan cara tidak sengaja dalam pergaulan sehari-hari.
b. Metode
kontemplatif
Metode
ini dilakukan dengan jalan merenungkan obyek yang akan diketahui dengan
mempergunakan kemampuan berpikir kita.
c. Metode
filosofis religious
Metode
ini digunakan dengan mempergunakan materi-materi agama, sebagai alat utama
untuk meneliti pribadi manusi. Nilai-nilai yang terdapat dalam agama itu
merupakan kebenaran-kebenaran absolute dan pasti benar.
Metode yang bersifat empiris dapat
dibagi menjadi :
a. Metode
observasi
Metode yang paling dasar dilakukan dari
semua metode yang ada, yakni mengadakan pengamatan secara cermat, sitematis,
serta membutuhkan adanya keluwesan tertentu (tidak kaku). Observasi dapat
melalui tiga cara :
1. Intropeksi
(retropeksi)
Penyelidik
melihat kembali peristiwa-peristiwa kejiwaan yang telah terjadi dalam dirinya
sendiri, dan bukan apa yang sedang terjadi didalam dirinya, sehingga istilah
retropeksi akan lebih tepat dari pada intropeksi. Intropeksi atau retropeksi
dilakukan secara jujur, objektif dan tepat merupakan sumber pengetahuan jiwa
yang utama dan sekaligus menjadi dasar pengetahuan bagi ekstropeksi.
2. Intropeksi
eksperimental
Suatu
metode intropeksi yang dilaksanakan dengan mengadakan eksperimen-eksperimen
secra sengfaja dan dalam suasana yang dibuat.
3. Ekstropeksi
Suatu
metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk
menyelidiki atau mempelajari dengan sengaja dan teratur gejala-gejala
jiwa sendiri dengan membandingkan gejala jiwa orang lain dan mencoba mengambil
kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa yang ditunjukan dari mimic dan
pantomimic orang lain.
b. Metode
klinis
Nasihat
dan bantuan kedokteran, yang diberikan kepada para pasien, oleh ahli kesehatan
yang diterapkan dalam psikologi ialah kombinasi dari bantuan klinis medis
dengan metode pendidikan untuk melakukan observasi terhadap pasien.
c. Metode
etnografi
Salah
satu metode kualitatif yang tertua dari riset social. Metode ini sangat tepat
untuk meneliti masalah budaya, dan biasanya selalu terpilih sebagai metode
penilitian antropologi.
B. Pendekatan
Longitudinal, Transversal, Sekuensial dan Lintas Budaya
1. Pendekatan
longitudinal
Pendekatan
dalam penelitian yang dilakukan dengan cara menyelidiki perkembangan manusia
dalam jangka waktu yang lama atau sebagian waktu dari hidup manusia tersebut.
2. Pendekatan
transversal
Pendekatan
dalam penelitian yang dilakukan dengan cara menyelidiki perkembangan manusia
dari beberapa kelompok dalam jangka waktu yang relarif singkat.
3. Pendekatan
sekuensial
Pendekatan
kombinasi dari lungatudinal dan transversal dapt menyajikan gambaran
perkembangan yang lebih lengkap dari pada dilakukan pendekatan secara terpisah.
4. Pendekatan
lintas budaya
Pendekatan
dalam penelitian yang memprtimbangkan factor-faktor lingkungan maupun
kebudayaan yang dapat memengaruhi perkembangan manusia.
C. Teori
Kebutuhan Peserta Didik
Kebutuhan
peserta didik mendapatkan perhatian dari sejumlah ahli psikologi, salah satu
teori yang dapat dihubungkan denganpeserta didik ini adalah teori kebutuhan
manusia yang dibagun dan dipopulerkan oleh Abraham H. Maslow.
Terdapat lima tingkat kebutuhan
dasar yaitu kebutuhan fisisologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan memiliki
kasih saying, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
D. Implikasi
Kebutuhan Individu Peserta Didik Terhadap Pendidikan
1. Kebutuhan
jasmani
2. Kebutuhan
rasa aman
3. Kebutuhan
kasih saying
4. Kebutuhan
akan penghargaan
5. Kebutuhan
akan rasa bebas
6. Kebutuhan
akan rasa sukses
E. Perkembangan
Fisik, Genetic, dan Lingkungan Peserta Didik
Perkembangan
fisik merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu. Menurut
Seifert dan Hoffinung (1994) perkembangan fisik merupakan perubahan-perubahan
dalam tubuh dan perubahan menggunakan tubuhnya serta kemampuan fisik.
F. Implikasi
Genetic dan Lingkungan Terhadap Pendidikan
Mc
Devitt dan Ormord (2002) mrekomendasikan beberapa hal penting yang perlu
dilakukan guru dalam menyikapi pengaruh genetic dan lingkungan bagi
perkembangan peserta didik yaitu :
a. Memahami
dan menghargai perbedaan-perbedaan individual anak.
b. Menyadari
bahwa sebenarnya factor lingkungan mempengaruhi setiap aspek perkembangan.
c. Mendorong
siswa menentukan pilihan-pilihan sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar