Rabu, 30 November 2016

Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik



Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik

A.    Pengertian Peserta Didik
Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar di sekolah (Sinolungan, 1997). Departemen pendidikan nasional (2003) menegaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang dan jenis pendidikan.
Dalam proses pendidikan, peserta didik merupakan salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral. Sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan, peserta didik disebut sebagai “raw material” (bahan dasar).
Peseta didik yang pada umumnya merupakan individu yang memiliki potensi yang dirasa perlu dikembangkan melalui pendidikan baik fisik maupun psikis, dari lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat dimanapun ia berada.

B.     Tahap-Tahap dan Ciri Perkembangan Anak
Perkembangan manusia mula-mula berada dalam keadaan bayi dengan ciri-ciri yang khas, kemudian bertambah besar dengan ciri-ciri yang khas pula yang disebut kanak-kanak. Setelah itu, menjadi anak besar (puber), lalu menjadi remaja, dan akhirnya dewasalah ia. Tiap masa ditandai dengan ciri-ciri tertentu serta kecakapan dan sikap tertentu yang disebut tahap perkembangan.
1.      Tahap perkembangan biologis
a.       Masa prenatal
Memiliki tiga fase. Pertama, yaitu pengalihan gen dari orang tua bila terjadi gangguan ciri fisik ataupun psikologinya akan terganggu. Kedua, pembentukan organ tubuh serta jenis kelamin, bila terjadi gangguan, akan mengakibatkan cacat bawaan. Ketiga, lingkungan dari kandungan dipengaruhi oleh kondisi psikologi dan fisik sang ibu.


b.      Masa bayi
·      Infancy (orok) selama 2 mingg sejak lahir
1.      Fase partunatal
2.      Fase neonatal
·      Babyhood (bayi) 2 tahun setelah masa jabang bayii
c.       Masa Kanak-Kanak Awal (Early Childhood)
Belangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun. Ini masa sulit karena anak menjadi susah dikontrol dan mulai sadar dia biasa melakukan apapun tanpa bantuan dan merasa tidak harus tunduk pada lingkungan.
d.      Masa Kanak-Kanak Akhir (Late Childhood)
Berlangsung 6 tahun sampai organ seksualnya masak, pada umunya 12-13 tahun untuk wanita dan 14-15 tahun untuk pria. Anak-anak belajar mandiri, norma-norma absolute kini menjadi relative, dan suka membanding-bandingan dengan apa yang dia punya, serta dalam usia ini suka membantah.
e.       Masa pubertas (akhil baligh)
Pubertas ditandai dengan masaknya organ reproduksi, secara sudah siap beranak inak, kemudian daya tarik terhadap lawan jenis lebih kuat.
f.       Masa remaja (adolescence)
Ini adalah masa transisi, yang sangat sulit dari masa sebelumnya/ secara umum merupakan klimaks. Masa remaja dibagi 2 bagian, yaitu remaja awal usia 13-17 tahun dan remaja akhir usia 17-18 tahun. Remaja adalah seorang idealis, memandang sesuai keinginan banyak segi sensitive selain itu ia sudah dianggap dewasa serta diberi tanggung jawab, bahkan mulai mencari jati diri “siapa aku” yang dianggap oleh orang lain dan pengalaman-pengalaman pribadi akan menetukan pola perilakunya sebagai orang dewasa.
g.      Masa dewasa awal (early adulthood)
Berkisar antara 18-40 tahun. Ini adalah masa pemantapan diri terhadap pola hidup baru/ keluarga. Banyak kegiatan yang mulai ditinggalkan, seperti hura-hura, nongkrong.


h.      Masa dewasa madya (middle adulthood/middle age)
Berkisar antara 40-60 tahun, kehidupan umunya sudah mapan, berkeluarga, dan memiliki beberapa anak. Dalam masa ini, pria dan wanita karir merupakan masa puncak keberhasilan, tapi bermunculanlah berbagai penyakit fisik.
i.        Masa usia lanjut 9late adulthood / old age)
Pada umur 60 tahun ke atas, masa dimana mensyukuri yang sudah dicapai dari masa sebelumnya. Keadaan fisik sudah jauh menurun, bahkan sudah pension. Timbul berbagai macam masalah, baik ekonomi, status social, ditinggalkan pasangan, serta perubahan nilai-nilai yang begitu cepat.
2. Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktif
                Tahap-tahap perkembangan itu adalah sebagai berikut :
·  Tahap I : dari umu 0- 2 tahun (tahap asuhan).
·  Tahap II : dari umur 2-12 tahun (tahap pendidikan jasmani dan latihan-latihan panca indera).
·  Tahap III : dari umur 12-15 tahun (tahap pendidikan akal pikiran).
·  Tahap IV : dari umiur 15-20 tahun (tahap pembentukan watak,karakter dan pendidikan agama).
3.      Tahap perkembangan berdasarkan psikologi
Kroh membagi tahap-tahap perkembangan ini sebagai berikut
·      Tahap I : mulai umur 0-3 tahun adalah masa kanak-kanak.
·      Tahap II : mulai umur 3-15 tahun adalah masa keserasian sekolah.
·      Tahap III : mulai umur 13 sampai akhir remaja adalah masa kematangan.

C.     Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
Factor-faktor didalam diri yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan individu adalah sebagai berikut.
a.      Bakat atau pembawaan
b.      Sifat-sifat keturunan
c.       Dorongan dan instink


Faktor yang memengaruhi perkembangan peserta didik seperti berikut.
1.      Faktor internal
a.       Kondisi fisik
b.      Kondisi psikis
2.      Faktor eksternal
a.       Lingkungan fisik
b.      Lingkungan nonfisik

D.    Perkembangan Masa Hidup Anak
1.      Perkembangan anak dari segi psikologis
Tahap perkembangan dengan tingkat kematangan tertentu
·       Masa bayi
·       Masa anak, masa balita, prasekolah
·       Masa anak sekolah
·       Masa praremaja
·       Masa dewasa, dewasa muda
·       Dewasa madya
·       Dewasa lanjut
E.     Kematangaan dan Perkembangan Pengalaman Peserta Didik
Kematangan fisik atau jasmani terjadi setelah berhentinya pertumbuhan yang terjadi dengan pesat, sehingga anak laki-laki akan kelihatan berjalan tegap karena dada dan bahunya semakin bidang , sedangkan anak perempuan berjalan melenggang karena pinngulnya membesar. Kematangan (naturation) adalah urutan perubahan yang dialami individu secara teratur yang ditentukan oleh rancangan genetiknya ( Suntrock dan Yussen, 1993 : 20). Kematangan dipandang sebagai suatu pembawaan (nature), yakni sebagai warisan biologis organism yang dibawa sejak lahir.



F.      Implikasi Pertumbuhan/Perkembangan/Kematangan Peserta Didik Terhadap Proses Pembelajaran
Kematangan tidak dapat dikategorikan sebagai factor keturunan atau pembawaan karena kemattangan ini merupakan suatu sifat tersendiri yang umum dimiliki oleh setiap individu dalam bentuk dan masa tertentu. Proses pertumbuhan dan pekembangan peserta didik tersebut sangat dipengaruhi oleh adanya interaksi antara dua factor yang sama-sama penting kedudukannya, yaitu factor hereditas dan factor lingkungan.
1.      Perkembangan anak usia sekolah dasar
a.       Perkembangan intelektual
b.      Perkembangan bahasa
c.       Perkembangan social
d.      Perkembangan emosi
e.       Perkembangan emosional
f.       Perkembangan penghayatan keagamaan
g.      Perkembangan motorik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar