Rabu, 30 November 2016

Karakteristik Perkembangan dan Teori Perkembangan Peserta Didik



A.      Karakteristik Perkembangan Peserta Didik
1.      Karakteristik dan ciri perkembangan anak usia sekolah dasar
Selaku guru atau calon guru, kita harus mengetahui bebrapa karakteristik psikologi perkembangan anak di usia sekolah dasar, agar guru atau calon guru tersebut lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat sekolah dasar. Tugas-tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang muncul pada saat atau suatu masa tertentu dari kehidupan individu yang jikia berhasil, akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya.
a.       Pengertian karakteristik siswa
Karakteristik siswa adalah merupakan seluruh kondisi/ keadaan watak yang nyata dan timbul dalam suatu tindakan siswa dalam kehidupannya setiap saat dalam kehidupan sehari-hari. Karakteristik dan kebutuhan peserta didik adalah sebagai berikut.
·      Senang bermain
·      Senang bergerak
·      Anak senang bekerja dalam kelompok
·      Senang merasakan atau melakukan, memperagakan sesuatu secara langsung
·      Anak suka cengeng
·      Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain
·      Senang diperhatikan
·      Senang meniru
b.      Masalah pekembangan psikologi anak usia sekolah dasar
·      Hiperaktif
·      Sulit berkonsentrasi
·      Pemurung dan penyendiri
·      Masalah bicara

2.      Teori-Teori Tentang Hakikat Perkembangan Peseta Didik
Teori psikologi tentang hakikat manusia tersebut, terutama dikaitkan dengan perkembangan psikologi anak didik
1.      Teori psikodinamika
Teori psikologi yang berupaya menjelaskan hakikat dan perkembangan tingkah laku (kepribadian) manusia. Freud kemudian membedakan kepribadian manusia atas tiga unit mental atau struktur psikis berikut.
a.       Id
b.      Ego
c.       Superego
2.    Teori behavioristik
Behavioristik adalah sebuah aliran dalam pembahasan tingkah laku manusia yang dikembangkan pelh John B. Watson (1878-1958)
3. Teori humanistic
Carl rogers (1902-1987) dan Abraham maslow (1908-1970) meyakini bahwa tingkah laku manusia tidak dapat dijelaskan sebagai hasil dari konflik-konflik yang tidak disadari maupun sebagai hasil pengondisian (conditioning) yang sederhana.
4. Teori psikologis transpersonal
Psikologi transpersonal merupakan pengembangan psikologi humanistic.
5. Teori nativisme (teori yang berorientasi pada biologi)
Teori nativisme mengemukakan bahwa anak yang lahir telah dilengkapi pembawaan bakat alami, dan pembawaan yang akan menetukan wujud kepribadian seorang anak.
6.      Teri empirisme (teori lingkungan)
Aliran empirisme bertentangan dengan paham aliran nativisme , tidak mengakui adanya pembawaan atau potensinya dibawah lahir manusia. Dengan kata lain, bahwa anak manusia itu lahir dalam keadaan suci dalam pengertian anak bersih tidak membawa apa-apa.



7.      Teori konvergensi
Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan individu itu baik dasar (bakat, keturunan) maupun lingkungan, kedua-duanya memainkan peranan penting.

3.      Perbedaan Individual Peserta Didik
Dalam tinjauan psikologis islam, perbedaan individual tersebut dipandang sebagai realitas kehidupan manusia yang sengaja diciptakan Allah untuk dijadikan bukti kebesaran dan kesempurnaan ciptaan-Nya. Secara umum , pebedaan individual dibagi menjadi dua yaitu secara vertical dan perbedaan secara horizontal. perbedaan individual secara vertical adalah perbedaan dalam aspek jasmaniah, seperti bentuk,tinggi, besar, kekuatan dan sebagainya. Pebedaan horizontal adalah perbedaan individu dalam aspek mental, seperti tingkat kecerdasan, bakat, minat dan ingatan, emosi, tempramen dan sebagainya. Aspek perbedaan individual peserta didik :
1.    Perbedaan fisik- motorik
2.    Perbedaan intelegensi
3.    Perbedaan kecakapan bahasa
4.    Perbedaan psikologis

4.      Periodesasi Perkembangan Anak
1.    Fase perkembangan berdasarkan konsep didaktif
Johan ammos cimenius, ia membagi fase-fase perkembangan berdasarkan tingkat sekolah yang diduduki anak sesuai dengan tingkat usia dan menurut bahasa yang dipelajarinya disekolah.
a.    Usia 0-6 tahun = fase skolah ibu, merupakan masa mengembangkan aat-alat indera dan memperoleh pengetahuan dasar dibawah asuhan ibunya dilingkungan rumah tangga.
b.    Usia 6-12 tahun = fase sekolah bahasa ibu, merupakan masa anak mengembangkan daya ingatnya di bawah pendidikan sekoalh rendah.
c.    Usia 12-18 tahun = fase sekolah bahasa latin, merupakan masa mengembangkan daya pikirnya dibawah pendidikan sekolah menengah (gymnasium).
d.   Usia 18-24 tahun = fase sekolah tinggi dan penggambaran, merupakan masa mengembangkan kamuannya dan memilih suatu lapangan hidup yang berlangsung dibawah perguruan tinggi.
2.    Periodisasi perkembangan berdasarkan ciri-ciri psikologis
Ciri-ciri yang digunakan oleh Oswald Kroch adalah pengalaman keguncangan jiwa yang dimanifestasikan dalam bentuk sifat trotz atau sifat “keras kepala” dan ia membagi fase perkembangan menadi tiga bagian.
a.    Fase anak awal, umur 0-3 tahun. Pada akhir fase ini terjadi troz pertama yang ditandai dengan serba membantah atau menentang orang lain.
b.    Fase keserasian sekolah, umu 3-13 tahun. Pada fase akhir ini terjadi troz kedua yang ditandai dengan anak serba membantah dan menentang orang lain bahkan ucapan orang tua.
c.    Fase kematangan, umur 13-21 tahun. Fase ini terjadi setelah berakhirnya gejala-gejala troz kedua, dimana anak mulai merasakan kelebihan dan kekurangan yang ia miliki yang dihadapi dengan sewajarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar